EDUKASI PASAR MODAL SEJAK DINI: LANGKAH CERDAS UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN


Tasikmalaya, GIBEI UNPER - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menekankan pentingnya peningkatan edukasi terkait pasar modal, bahkan sampai ke tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Dalam peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025, Sri Mulyani menyatakan bahwa untuk menciptakan generasi yang melek pasar modal, edukasi mengenai bursa efek dan jual beli saham seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini, bahkan sebelum memasuki bangku kuliah.

“Dulu waktu saya mahasiswa, saya mulai diajari mengenai Bursa Efek Indonesia, paham mengenai jual beli saham. Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat Sekolah Dasar sehingga mereka menjadi familiar dengan Bursa Efek,” ujar Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut.

Mengapa Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Sangat Penting?

Dengan perkembangan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, literasi finansial menjadi semakin penting. Di era digital ini, anak-anak muda—termasuk generasi Z—dapat mengakses berbagai informasi tentang pasar modal dengan cepat. Namun, untuk memanfaatkan potensi tersebut, mereka perlu memiliki pemahaman dasar yang kuat mengenai cara kerja pasar modal.

Menteri Sri Mulyani mengungkapkan bahwa edukasi pasar modal sejak tingkat SD bukan hanya soal mengenalkan istilah-istilah terkait investasi atau saham, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang bijak di masa depan.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan pasar modal, generasi muda bisa lebih siap dalam menghadapi tantangan finansial di masa depan. Selain itu, edukasi sejak dini diharapkan dapat mendorong mereka untuk lebih aktif terlibat dalam aktivitas investasi dan turut serta dalam pembangunan ekonomi negara.

Tantangan dalam Mewujudkan Edukasi Pasar Modal di SD

Meskipun ide untuk memulai edukasi pasar modal di tingkat SD terdengar luar biasa, Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa keterlibatan berbagai pihak sangat penting untuk merealisasikannya. Kurikulum yang ada harus dirumuskan dengan cermat untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan usia dan pemahaman siswa.

Selain itu, peran guru dan pendidik di sekolah menjadi kunci utama. Mereka perlu mendapatkan pelatihan dan pemahaman yang memadai tentang pasar modal agar bisa mentransfer pengetahuan tersebut kepada siswa secara efektif. Pemerintah, lembaga pendidikan, serta pihak-pihak terkait lainnya perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan relevan dan menarik bagi siswa, sekaligus dapat memotivasi mereka untuk belajar lebih lanjut.

Menjadi Generasi Melek Pasar Modal

Dengan memperkenalkan pasar modal sejak dini, kita dapat menciptakan generasi yang lebih melek finansial dan siap untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Edukasi ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga untuk perekonomian negara secara keseluruhan.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pasar modal. Generasi muda yang familiar dengan konsep pasar modal akan lebih terbuka untuk berinvestasi, yang pada gilirannya dapat memperkuat pasar modal Indonesia.

Peningkatan edukasi pasar modal sejak Sekolah Dasar adalah langkah yang sangat positif untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan mandiri dalam hal keuangan. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka akan lebih percaya diri dalam mengelola keuangan pribadi dan berkontribusi pada perkembangan pasar modal di Indonesia. Inilah saatnya untuk mempersiapkan masa depan dengan lebih baik, dan pendidikan pasar modal menjadi salah satu kunci utamanya. 

Komentar