TAHAPAN DAN SYARAT WAJIB SEBELUM PERUSAHAAN IPO


 

Apa Itu IPO?

Tasikmalaya, GIBEI UNPER - IPO atau Initial Public Offering adalah proses ketika sebuah perusahaan swasta mulai menjual sahamnya kepada publik di pasar modal. Melalui IPO, perusahaan bisa mendapatkan suntikan dana besar dari investor umum untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Namun, sebelum IPO dilakukan, ada beberapa tahapan penting dan syarat wajib yang harus dipenuhi perusahaan.

Manfaat IPO bagi Perusahaan

  • Mendapatkan dana segar tanpa menambah utang

  • Meningkatkan citra dan kredibilitas perusahaan

  • Memperluas jaringan bisnis dan pasar

  • Memberikan likuiditas bagi pemegang saham awal

Tahapan IPO Perusahaan

1. Persiapan Internal Perusahaan

Sebelum IPO, perusahaan harus melakukan pembenahan menyeluruh dari sisi keuangan, hukum, dan manajemen.

  • Audit laporan keuangan minimal 3 tahun terakhir
  • Restrukturisasi organisasi jika diperlukan
  • Kepatuhan terhadap peraturan pajak dan hukum

2. Penunjukan Pihak Terkait (Underwriter dan Konsultan)

Perusahaan akan menunjuk:

  • Underwriter: Penjamin emisi efek yang akan membantu proses IPO

  • Konsultan hukum: Mengurus dokumen legalitas

  • Akuntan publik: Melakukan audit keuangan

  • Notaris dan penilai aset: Mengurus legalitas dan valuasi aset

Contoh:
PT XYZ menunjuk PT ABC Sekuritas sebagai underwriter dan Kantor Akuntan Publik DEF untuk audit laporan keuangan.

3. Due Diligence dan Penyusunan Dokumen

Tim underwriter akan melakukan due diligence atau pemeriksaan menyeluruh atas kondisi perusahaan.

Dokumen penting yang disiapkan:

  • Prospektus awal

  • Laporan keuangan teraudit

  • Laporan valuasi perusahaan

  • Legal opinion dari konsultan hukum

4. Pengajuan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Semua dokumen diserahkan ke OJK untuk direview dan disetujui. Jika ada kekurangan, OJK akan meminta perbaikan.

Proses ini memakan waktu ±60 hari kerja.

5. Pemasaran dan Bookbuilding

Perusahaan dan underwriter melakukan promosi kepada calon investor (roadshow) dan mengumpulkan minat beli saham.

Bookbuilding: proses untuk menentukan harga saham IPO berdasarkan permintaan pasar.

Contoh:
Dalam bookbuilding, saham PT XYZ mendapat permintaan tinggi, dan akhirnya ditetapkan harga Rp500 per lembar saham.

6. Penawaran Umum dan Pencatatan di Bursa

Setelah harga ditetapkan, perusahaan membuka penawaran saham ke publik dan kemudian mencatatkan sahamnya di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Syarat Wajib Perusahaan yang Ingin IPO

Menurut peraturan Bursa Efek Indonesia, syarat umum untuk IPO antara lain:

1. Berbadan Hukum Perseroan Terbatas (PT)

Perusahaan harus berbentuk PT dan berdomisili di Indonesia.

2. Memiliki Laba Usaha (Khusus Papan Utama)

Untuk masuk ke papan utama, perusahaan wajib memiliki laba bersih dan ekuitas minimum Rp100 miliar.

Untuk papan pengembangan, perusahaan bisa belum mencetak laba tapi memiliki prospek bisnis yang baik.

3. Audited Financial Statement

Laporan keuangan minimal 3 tahun terakhir harus diaudit oleh akuntan publik dan mendapat opini minimal Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

4. Jumlah Pemegang Saham Publik

Minimal 300 pemegang saham publik dan jumlah saham yang ditawarkan ke publik minimal 7,5% dari modal disetor.

5. Good Corporate Governance (GCG)

Perusahaan harus menerapkan prinsip tata kelola yang baik, termasuk memiliki komisaris independen dan komite audit.

Contoh Kasus IPO: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

PT GoTo melakukan IPO pada April 2022. Tahapan yang mereka jalani:

  • Audit laporan keuangan dan due diligence

  • Penunjukan konsultan dan underwriter (Mandiri Sekuritas, IndoPremier, CS)

  • Pemasaran ke investor (roadshow nasional dan internasional)

  • Menawarkan saham ke publik sebesar 4,35% dengan harga Rp338 per lembar

  • Dana hasil IPO digunakan untuk pengembangan teknologi dan ekspansi pasar

IPO bukan sekadar menjual saham ke publik, tapi merupakan proses panjang dan kompleks yang memerlukan kesiapan total dari perusahaan. Dengan memenuhi syarat dan mengikuti setiap tahapan dengan benar, perusahaan bisa memanfaatkan IPO sebagai langkah besar menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.



Komentar